Oleh: Dr. Agus Hermanto, MHI Dosen UIN Raden Intan Lampung
Wasathan.com – Sampah merupakan permasalahan yang kerap menjadi perbincangan hangat pada akhir-akhir ini, mengingat bahwa sampah adalah sisa buangan makanan atau sisa bekas hasil produksi yang tidak terpakai.
Meskipun banyak anjuran tentang ramah lingkungan, namun kita menyaksikan di toko-toko dan market hampir 90 persen lebih, barang-barang yang dijual berwadah atau berbungkus dari bahan plastik, artinya bahwa narasi-narasi tentang ramah lingkungan baru menjadi slogan yang belum banyak dari kita sadar akan bahayanya untuk keberlangsungan hidup dan kenyamanan lingkungan.
Sampah plastik kerap kali terbuang di beberapa selokan, hingga kesungai-sungai, pantai hingai pinggiran laut menjadi kumuh dan tercemar. Akhirnya terjadinya banjir akibat penyumbatan pada aliran sungai, hingga banyak penyakit yang disebabkan oleh sampah plastik. Belum lagi akibat sampah plastik yang kemudian mengakibatkan tidak suburnya tanah, sehingga tanaman menjadi tidak subur, tandus dan tidak dapat membusuk.
Untuk meminimalisir sampah plastik yang menjadi wadah makan atau minuman, seperti halnya, Pertama, mengurangi pemakaian wadah yang berbahan plastik yang sekali pakai, agar kita menggunakan wadah yang berulang pakai, sehingga dapat meminimalisir pemakaian banyak dari wadah berbahan plastik. Kedua, agar adanya daur ulang dari bekas wadah yang berbahan plastik, sehingga dapat dimanfaatkan kembali dan meminimalisir terjadinya kerusakan pada produktivitas tanah. Ketiga, manfaatkan wadah yang berbahan selain plastik agar misi ramah lingkungan tidak hanya menjadi slogan belaka, melainkan terimplementasi dalam aktivitas kita.
Mari kita jaga lingkungan kita agar terhindar dari segala pencemaran, sehingga kita akan menjadi sehat jasmani dan rohani. Wallahua’lam