Hari Santri, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, adalah momen yang penting untuk merenungkan peran santri dalam masyarakat Indonesia, terutama di tengah perubahan era digitalisasi yang begitu cepat. Dalam opini ini, saya ingin membahas bagaimana peran santri dan nilai-nilai yang mereka anut dapat memberikan kontribusi positif dalam menghadapi tantangan era digitalisasi.
Era digitalisasi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk cara berkomunikasi, bekerja, dan belajar. Santri, sebagai kelompok yang dikenal karena dedikasi mereka terhadap pendidikan agama dan budaya, memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi.
Pertama-tama, santri dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memperdalam pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan. Dalam era ini, informasi lebih mudah diakses melalui internet, sehingga santri dapat mengakses berbagai sumber belajar yang bermanfaat. Mereka dapat memanfaatkan aplikasi dan platform pembelajaran online untuk meningkatkan pemahaman agama dan ilmu pengetahuan secara efektif.
Kedua, santri dapat memainkan peran dalam mempromosikan nilai-nilai kebaikan dan kerukunan dalam dunia digital. Dalam era di mana disinformasi dan polarisasi semakin merajalela di media sosial, santri dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan toleransi, saling pengertian, dan dialog antarumat beragama. Mereka dapat menggunakan pengetahuan agama dan etika yang mereka pelajari untuk memerangi fanatisme dan ekstremisme.
Ketiga, santri dapat menjadi pelaku dalam mengembangkan konten edukasi dan budaya yang mendukung nilai-nilai bangsa. Mereka dapat berkontribusi dalam memproduksi konten-konten positif, seperti buku, video, dan aplikasi yang mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai budaya dan agama Indonesia. Hal ini dapat membantu melestarikan warisan budaya dan agama yang kaya dalam masyarakat.
Namun, dalam menghadapi era digitalisasi, santri juga perlu waspada terhadap potensi dampak negatif, seperti radikalisasi online dan penyalahgunaan teknologi. Oleh karena itu, pendidikan tentang etika digital dan pemahaman yang mendalam tentang agama sangat penting.
Hari Santri adalah momen yang penting untuk mengingatkan kita akan peran penting santri dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan budaya dalam era digital ini. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang membantu masyarakat menghadapi tantangan digitalisasi dengan bijak dan memastikan bahwa nilai-nilai luhur dan kebaikan tetap menjadi bagian integral dari perkembangan teknologi.
Penulis: Mochammad Irfan (Dosen IAIN Metro)